6.07.2011

mari berwisata ke Museum Bank Indonesia





Banyak sekali tempat-tempat di Indonesia yang memiliki kategori sebagai acuan dari para warganya untuk berwisata meluangkan waktu liburannya di sana. Tempat-tempat itu tersendiri terletak di berbagai wilayah, akan tetapi yang akan saya bahas hanya yang berada di Jakarta saja. Saya memiliki tempat sebagai acuan sebagai planning untuk berwisata, contohnya museum.
Di Jakarta sekarang ini, banyak museum tersebar. Salah satunya museum Bank Indonesia.

Bangunan yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat (depan stasiun Jakarta Kota) ini menjadi inspirasi saya dalam menulis tulisan ini hanya karena berdasarkan latar belakang yang menjadikan museum sebagai salah satu tempat yang menyediakan beragam banyak informasi namun tak banyak pula yang berkenaan untuk mengunjunginya. Dahulu, Gedung Museum ini merupakan bekas rumah sakit bernama Binnen Hospital. De Javasche Bank (DJB) menggunakan gedung sejak tanggal 08 April 1828. Pada tahun 1910, De Javasche Bank (DJB) membangun kembali gedung dengan lima tahap pembangunan yang perancangan bangunan dilakukan oleh Biro Arsitek Ed. Cuypers & Hulswit yang kemudian berubah menjadi Architecten & Ingenieursbureau Fermont-Cuypers. Tahap kelima itupun berlangsung pada tahun 1935 dan diresmikan pada tanggal 12 Juni 1937 dan sesaat perubahan itu selesai, hingga kini tidak banyak lagi perubahan yang dilakukan terhadap gedung.

Nampak depan mungkin terlihat biasa saja, namun apabila kita menjejakkan kaki ke dalammnya kebiasaan tersebut lantas berubah menjadi luar biasa. Dalam Museum Bank Indonesia ini, disajikan banyak informasi tentang latar belakang, peran, sejarah berdirinya, proses, serta berlangsungnya evolusi dari Bank Indonesia sebagai bank sentral yang menerbitkan mata uang Indonesia hingga saat ini.

Dalam Museum Bank Indonesia tersendiri pun memiliki koleksi-koleksi yang dimiliki Indonesia dalam hal perekonomian dan perbankan, seperti uang-uang logam dan kertas, koleksi benda mesin penghitung uang, mesin tik, lemari brankas, timbangan emas dan koleksi lainnya. Museum ini menyediakan fakta dan benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti putaran film pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, koleksi uang numismatik dari dalam maupun luar negeri. Penyajiannya pun dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga menciptakan kenyamanan dan antusias para pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia.

Dari yang saya telaah setelah berwisata ke Museum Bank Indonesia ternyata menghasilkan banyak sekali manfaat :

1. Pengunjung mendapatkan banyak informasi mengenai peranan Bank Indonesia
2. Pengunjung mengetahui silsilah-silsilah mengenai Bank Indonesia
3. Pengunjung dapat belajar mengenai sejarah serta budaya Indonesia
4. Pengunjung memahami proses terjadinya bagaimana mata uang tercipta
5. Pengunjung banyak mengetahui hal-hal yang tidak mereka ketahui sebelumnya

Manfaat di ataslah yang mendorong saya untuk mengangkat Museum Bank Indonesia sebagai inspirasi tempat pariwisata yang sangat layak dan patut untuk di kunjungi, karna di sisi lain dari berwisata dari yang kita jalani, kita dapat sekaligus belajar dan mendapatkan ilmu, sangat menguntungkan bukan? :))

*Berikut hasil jepretan saya didalam Museum Bank Indonesia....








No comments:

Post a Comment