Is that important to get the rules of relationship?? between a boy with a girl, or between a man with a woman??
in one side, people says yes, it is, it's really important to have rules inside the relationship. but the other side says no, it is not, it's not important to get it.
the conclusion that I could get from them is :
people have the difference when they in relationship with their mate. the one side that says yes because, they must have some rules in relationship to keep it for long time until they can stand and then get married. in other words the may get their wish comes true. but they should get the consequence of it.
the other side who says no because, they wouldn't their life must be arrange by the other, even their mate. so, they don't want if their relationship must depend by the rules, as long as they still know what the good and the bad one .
11.16.2010
kesombongan yang tak berarti
"SOMBONG", kata ini memiliki keambiguan..
arti pertama dari sombong adalah, sifat tinggi hati serta memamerkan harta jiwa dan benda yang dimiliki seseorang.
arti kedua dari sombong adalah, sikap acuh yang dimiliki seseorang.
Namun kesombongan yang akan saya bahas untuk saat ini adalah kesombongan pada arti pertama, dimana seseorang selalu memamerkan hartanya serta selalu tinggi hati terhadap siapapun di sekitarnya.
banyak sekali terkadang saya melihat tipe manusia yang memiliki sifat itu, di jalan, di bus, di kereta, di mall, dan di tempat-tempat tertentu.
Satu pengalaman saya ketika orang yang selalu merasa jijik terhadap sesamanya yang jaaauuh berada dari tingkat kehidupannya (pengemis) : si pengemis mencoba peruntungannya terhadap orang tersebut, namun orang itu lalu mengambil seribu langkah untuk menjauhinya sambil menutup hidungnya dengan tissue dan membuang jauh pandangannya dari si pengemis. entah apa yang ada di pikirannya terhadap pengemis tersebut. tidakkah ia berfikir bahwa antara dirinya dan si pengemis merupakan SAMA?? sama dalam pandangan Tuhan meski status sosial mereka berbeda. tidakkah ia merasakan apa yang akan ia rasakan apabila ia berada diposisi si pengemis? akankah ia menangis terisak-isak ataukah ia akan mengusap dada menahan kesedihannya??
Pengalaman saya yang kedua : pada zaman dimana globalisasi telah melintahruah di negara ini, dimana semua teknologi telah berkembang pesatnya,, seseorang yang terlihat dari cara pandang saya memang manusia yang memiliki status sosial tingkat atas. disaat saya sedang berkunjung ke sebuah mall, seseorang dengan niatnya mengeluarkan seemuuaa harta yang ia punya dengan tingkah dan gelagatnya yang melenceng dari status sosialnya, terkesan lebih memamerkan apa yang ia punya dibandingkan memakainya sesuai dengan yang ia butuhkan, hal ini membuat orang-orang disekitarnya merasa aneh terhadap dirinya dan spontan menjauhinya. entah apa yang ada di benak orang itu, tidakkah dia tahu bahwa Tuhan lah yang paling kaya?? tak ingatkah dia bahwa apa yang dimilikinya hanya sesaat? sadarkah dia dengan kelakuannya yang salah?
*******
yaa, semua kembali ke diri kita masing-masing. manusia memang di ciptakan dengan bentuk yang berbeda, dengan sifat yang berbeda pula. meskipun demikian, ada baiknya untuk kita agar selalu senantiasa bersosialisasi terhadap sesama, tanpa memandang status sosial, pangkat, dan martabat seseorang. dengan begitu rasa syukur terhadap Tuhan pun tak akan pernah luput untuk pudar ataupun hilang :))
arti pertama dari sombong adalah, sifat tinggi hati serta memamerkan harta jiwa dan benda yang dimiliki seseorang.
arti kedua dari sombong adalah, sikap acuh yang dimiliki seseorang.
Namun kesombongan yang akan saya bahas untuk saat ini adalah kesombongan pada arti pertama, dimana seseorang selalu memamerkan hartanya serta selalu tinggi hati terhadap siapapun di sekitarnya.
banyak sekali terkadang saya melihat tipe manusia yang memiliki sifat itu, di jalan, di bus, di kereta, di mall, dan di tempat-tempat tertentu.
Satu pengalaman saya ketika orang yang selalu merasa jijik terhadap sesamanya yang jaaauuh berada dari tingkat kehidupannya (pengemis) : si pengemis mencoba peruntungannya terhadap orang tersebut, namun orang itu lalu mengambil seribu langkah untuk menjauhinya sambil menutup hidungnya dengan tissue dan membuang jauh pandangannya dari si pengemis. entah apa yang ada di pikirannya terhadap pengemis tersebut. tidakkah ia berfikir bahwa antara dirinya dan si pengemis merupakan SAMA?? sama dalam pandangan Tuhan meski status sosial mereka berbeda. tidakkah ia merasakan apa yang akan ia rasakan apabila ia berada diposisi si pengemis? akankah ia menangis terisak-isak ataukah ia akan mengusap dada menahan kesedihannya??
Pengalaman saya yang kedua : pada zaman dimana globalisasi telah melintahruah di negara ini, dimana semua teknologi telah berkembang pesatnya,, seseorang yang terlihat dari cara pandang saya memang manusia yang memiliki status sosial tingkat atas. disaat saya sedang berkunjung ke sebuah mall, seseorang dengan niatnya mengeluarkan seemuuaa harta yang ia punya dengan tingkah dan gelagatnya yang melenceng dari status sosialnya, terkesan lebih memamerkan apa yang ia punya dibandingkan memakainya sesuai dengan yang ia butuhkan, hal ini membuat orang-orang disekitarnya merasa aneh terhadap dirinya dan spontan menjauhinya. entah apa yang ada di benak orang itu, tidakkah dia tahu bahwa Tuhan lah yang paling kaya?? tak ingatkah dia bahwa apa yang dimilikinya hanya sesaat? sadarkah dia dengan kelakuannya yang salah?
*******
yaa, semua kembali ke diri kita masing-masing. manusia memang di ciptakan dengan bentuk yang berbeda, dengan sifat yang berbeda pula. meskipun demikian, ada baiknya untuk kita agar selalu senantiasa bersosialisasi terhadap sesama, tanpa memandang status sosial, pangkat, dan martabat seseorang. dengan begitu rasa syukur terhadap Tuhan pun tak akan pernah luput untuk pudar ataupun hilang :))
Subscribe to:
Posts (Atom)